Header Ads Widget

Ticker

6/recent/ticker-posts

Satu lagi Proyek Strategis PT. Timah Furnace Ausmelt Diduga Mangkrak dan Masuk Tahap Lidik Kejati Babel

Satuberita.online // Pangkalpinang - Belumlah selesai Kasus Korupsi Tata kelola Niaga timah (tersangka korporasi ) 271 Triliun terkait kerjasama Penglogaman antara PT Timah Tbk dan Smelter swasta yang sekarang memasuki tahap penyidikan Kejagung RI.

Muncul kembali informasi hangat bahwa ada beberapa karyawan dan pejabat PT.Timah kembali diperiksa terkait Kasus Mega Proyek  Pembangunan FURNACE AUSMELT di unit Metalurgi Muntok oleh pihak kejati Babel.

Awak media terus berupaya  melakukan konfirmasi kepihak Kejati babel guna mendapatkan informasi faktual ,dan mencoba mengkonfirmasi terkait kasus mega proyek  yang juga  menjadi 3 proyek strategis PT.Timah Pantauan Kejagung RI tersebut kepihak PT. Timah Tbk.

Karena informasi yang didapat awak media dari nara sumber  sudah dilakukan pemanggilan kepada beberapa karyawan dan pejabat PT. Timah sejak beberapa bulan lalu guna diminta keterangan oleh pihak Kejati Babel, Senin (21/4/2025).

Proyek Startegis Ausmelt

PT Timah Tbk mulai melakukan pembangunan smelter berteknologi Ausmelt berkapasitas 40.000 ton per tahun di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tepatnya diUnit Metalurgi (Unmet) Muntok sebagai upaya perusahaan untuk mengolah cadangan tambang masa depan.

"Proyek pembangunan smelter baru ini direncanakan selesai dalam waktu 19 bulan," kata Corporate Secretary PT Timah Tbk, Abdullah Umar saat peletakan batu pertama pembangunan smelter baru berteknologi EPCC TSL Furnace Ausmelt di Muntok Bangka Barat.

Ia mengatakan pembangunan tanur pengolahan pemurnian dengan kapasitas 40 ribu ton ini dibangun pada lahan seluas 2,1 hektare yang dikerjakan oleh PT Wijaya Karya (Wika). penggunaan teknologi terbaru ini sebagai upaya PT Timah untuk mengolah cadangan tambang perusahaan di masa mendatang.

"Pembangunan smelter baru dengan teknologi ausmelt ini, PT Timah berinvestasi sebesar 80 juta dolar AS, pendanaannya menggunakan skema Export Credit Agency (ECA) dengan Finvera dari Finlandia dan Indonesia Exim Bank," ujarnya.

Direktur Operasi dan Produksi PT Timah Tbk Alwin Albar mengatakan pengerjaan tanur dengan teknologi baru ini dibangun oleh Wika sebagai bentuk sinergi BUMN dan juga salah satu Proyek Strategis dari MIND ID.

"Dalam pelaksanaannya, kami sangat menekankan sekali soal safety dan kami percaya Wika dengan kerjasama kita semua dapat menyelesaikan ini," katanya dalam pertemuan dengan Wika pekan lalu.

Direktur Operasional Wika Bambang Pramojo, menyampaikan apresiasinya kepada PT Timah yang telah mempercayakan pengerjaan proyek ini kepada pihaknya. Rencananya proyek ini akan diselesaikan dalam waktu 19 bulan sehingga tahun 2021 nanti sudah bisa dioperasionalkan.

"Kami bangga menjadi bagian dari mewujudkan mimpi besarnya PT Timah untuk menjadi produsen timah nomor 1 di dunia, dan proyek ini cukup menjadi tantangan bagi kami karena harus diselesaikan dalam 19 bulan dengan standar kualitas yang bagus dan standar safety, dan ini bukan waktu yang lama. Tapi kami yakin dengan kerja sama semua pihak ini dapat diselesaikan," ujar Abdullah Umar.

Saat berita ini dipublikasikan masih diupayakan konfirmasi dari berbagai pihak terkait.

(Red)